Setiap manusia pasti selalu mendapatkan ajaran yang selalu mengarah ke hal yang positif atau hal baik, karena sejak seorang manusia lahir dan tumbuh dewasa selalu diajarkan baik oleh keluarga sekitar atau orang luar untuk menjadi sosok yang baik hati. Memang hal tersebut tidak ada salahnya dan hal tersebut memang wajib agar seseorang dapat selamat didunia maupun akhirat, namun jangan menjadi sosok yang terlalu baik sehingga menuju ke arah yang berbeda seperti terlalu polos atau naif.

Hal tersebut sangat berpengaruh buruk dan akan menjadi senjata makan tuan ketika kita sedang menjalankan realita hidup yang teramat begitu keras, sosok yang terlalu polos dan naif akan menjadi sasaran empuk orang jahat yang suka memanfaatkan orang lain.

Akibat dari terlalu baik terhadap orang lain dapat memberikan kerugian berupa materi, fisik, maupun mental, hal ini juga dikatakan oleh Psychologytoday bahwa orang yang terlalu baik sebenarnya bukanlah orang yang baik karena segala hal yang berlebihan adalah hal yang buruk. Oleh karena itu kita sebagai manusia yang hidup di realita yang terbilang cukup pahit haruslah pandai dalam memposisikan diri, harus ada pertimbangan ketika ingin membuat hal yang dirasa terlalu baik ke orang lain, berikut diantaranya:

1. Mudah disepelekan
Seseorang yang memiliki sifat dan karakter yang tegas dan menjadi dirinya sendiri tentu akan lebih dihargai oleh orang lain, namun hal yang terjadi kepada orang naif cukup berbeda jauh karena karakter yang kurang bisa percaya diri.

Orang yang terlalu polos atau naif cenderung kurang bisa untuk menolak suatu permintaan dari orang lain, kurang bisa untuk marah atau menjadi diri sendiri dalam mengekspresikan diri dan juga tidak bisa berbicara secara ceplos-ceplos dan mengeluarkan uneg-uneg.

Orang yang terlalu baik juga cenderung sering mengalah demi orang lain daripada kepentingan diri sendiri, akibatnya sering sosok tersebut dianggap lemah dan hal ini menjadikan kesempatan orang lain untuk menyepelekan dan memanfaatkannya.

2. Kurang bisa menjadi diri sendiri
Karena sulit untuk mengekspresikan diri dan akibatnya tidak bisa menjadi diri sendiri inilah yang menjadi titik awal kehancuran mental, karena ketika kurang bisa menjadi diri sendiri mengakibatkan emosi yang selalu dipendam dan pada akhirnya bisa menganggu kesehatan mental dan menjadi depresi.

Terlebih lagi orang yang cenderung naif akan selalu siap dalam melakukan hal apapun demi orang lain hanya sekedar untuk mendapatkan suatu pengakuan, hal ini tentu tidak baik hanya karena demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan kita harus selalu menuruti apa kemauan orang lain dibandingkan diri sendiri.

3. Mudah Kecewa
Sifat terlalu baik atau naif hanya akan menjadi boomerang bagi diri kita sendiri, karena sifat yang terlalu baik ini sering kali mengalami kesulitan menyampaikan suatu hal yang sebenarnya mereka inginkan. Karena hal tersebut tentu akan datang hal yang tidak sesuai dengan keinginan dan menjadikan diri tersebut akan merasakan hal yang kurang nyaman dan merasa kecewa, rasa kecewa yang selalu datang dan menumpuk inilah yang akan menjadikan mental tidak stabil dan dapat berujung menjadi depresi.

4. Sering dianggap orang yang membosankan
Orang yang terlalu naif dan polos yang segala sesuatu selalu menerima dan pasrah saja menjadikan orang lain hanya memandang dengan sebelah mata, akibat dari hal ini adalah kita akan dinilai sebagai orang yang membosankan dan mudah untuk ditebak.