Salah satu pemain bintang Liverpool, Mohamed Salah sebelumnya memang harus keluar pada pertandingan final Liga Champions setelah beradu hebat dengan Sergio Ramos. Menurut Mubarak al-Bathali, seorang khatib asal Kuwait, cedera yang didapatkan oleh Salah merupakan hukuman karena Salah tidak menjalani puasa dengan taat.

Seperti yang kita ketahui, pertandingan final Liga Champions tersebut memang digelar pada saat bulan puasa sehingga umat muslim diharuskan untuk menjalani ibadah puasa, termasuk Salah.

Sayangnya menurut fisioterapis Liverpool, Ruben Pons, ia mengatakan bahwa Mohamed Salah sudah dua hari tidak menjalani puasa. Oleh sebab itu sang khatib mengatakan cedera yang dialami Salah merupakan hukuman dari Tuhan karena tidak taat dalam menjalankan ibadah puasa yang hukumnya wajib.

“Orang muslim tidak hanya hidup karena usaha dan alasan, tetapi karena tangan tuhan yang datang kepadanya. Tanpa itu semua, mustahil semua bisa dilakukan,” tulis Al-Bathali melalui akun Twitter pribadi miliknya.

“Cedera yang dialami Salah mungkin dapat menjadi pelajaran yang bagus baginya.”

Meskipun ia memberikan kritik mengenai cedera yang dialami Salah, ia juga turut mendoakan kepulihan Salah. Ia juga memberi pujian bagi Salah karena dapat mewakili umat Islam dari bumi bagian barat untuk ikut Piala Dunia.

“Tidak perlu bersedih karena pintu taubat masih terbuka.”

Sebenarnya Salah masih harus menjalani rehabilitasi sehingga belum dapat dipastikan bisa mengikuti Piala Dunia 2018 di Rusia. Tetapi nama Salah tetap masuk kedalam skuat timnas Mesir.